MUAL DAN MUNTAH

download (6)
Anda pernah mengalami mual dan muntah? Berikut sedikit penjelasannya.

Sistem saluran cerna, lambung dan usus merupakan pintu gerbang bagi sumber gizi dari makanan, vitamin, mineral dan cairan ke dalam tubuh. Terkadang dalam kondisi tertentu, tubuh melakukan penolakan terhadap makanan atau cairan yang masuk. Hasilnya adalah suatu respon yang sering disebut muntah. Muntah merupakan cara perlindungan alamiah tubuh terhadap zat-zat merangsang dan beracun yang ada dalam makanan. Namun ada juga muntah yang disebabkan gejala penyakit, misalnya kanker lambung, mabuk darat, dan saat kehamilan. Muntah juga dapat disebabkan karena efek samping mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat-obat sitostatika, Parkinson, digoksin dan lain sebagainya.

Muntah diakibatkan oleh rangsangan dari pusat muntah di medulla oblongata dan berlangsung melalui beberapa mekanisme. Yang pertama akibat rangsangan langsung dari saluran cerna. Jika rangsangan yang terjadi cukup hebat, pusat muntah akan dirangsang melalui saraf vagus hingga menyebabkan muntah. Kedua, akibat rangsangan tidak langsung melalui CTZ (Chemo Trigger Zone), suatu daerah dengan banyak reseptor di dekat pusat muntah. Dengan bantuan dopamine, CTZ dapat menerima isyarat akan hadirnya zat kimiawi asing dalam tubuh dan diteruskan ke pusat muntah. Obat-obat kanker, sitostatika, obat jantung digitalis dapat merangsang CTZ. Selain itu muntah karena mabuk darat dan kehamilan kebanyakan terjadi dengan mekanisme ini. Mekanisme ketiga adalah melalui kulit otak (cortex cerebri) misalnya pada waktu melihat, mencium atau merasakan sesuatu obyek yang dapat memicu mual dan muntah.

Berikut beberapa jenis penyebab mual dan muntah yang umum terjadi, beserta pencegahan dan pengobatannya.
1. Mabuk Darat
Pendapat yang lama sekali beredar, mabuk darat disebabkan oleh gerakan kendaraan. Gerakan-gerakan ini merangsang pusat pengatur keseimbangan di bagian dalam telinga dan juga pusat muntah melalui CTZ. Namun penemuan terbaru menyebutkan penyebab utama mabuk darat adalah pertentangan informasi yang disalurkan organ keseimbangan ke otak dengan informasi dari indera-indera lain. Khususnya pertentangan antara mata dan indera perasa yang seharusnya bekerja sama dengan organ keseimbangan.

Sebagai contoh seorang penumpang mobil yang membaca Koran di kendaraan yang sedang berjalan. Organ keseimbangannya mencatat gerakan, tetapi matanya tidak. Maka terjadilah suatu pertentangan informasi yang memicu organ keseimbangan melepaskan sinyal yang diteruskan ke pusat muntah. Sinyal tersebut memicu rasa mual dan kecenderungan untuk muntah.
Untuk mencegah mabuk darat, disarankan duduk di mobil atau bus bagian depan di samping pengemudi agar mata dapat selalu melihat jalanan. Sebaiknya jendela dibuka agar hawa segar masuk dengan cukup. Tidak disarankan untuk makan terlalu banyak dan merokok sebelum perjalanan. Pencegahan dapat dilakukan dengan obat-obatan tertentu seperti siklizin untuk perjalanan singkat (sampai 4 jam) atau meklizin dan skopolamin untuk perjalanan jauh (sampai 16 jam). Dimenhidrinat, yang merupakan zat aktif dari produk “antimo” juga dapat digunakan, namun memiliki efek samping menyebabkan mengantuk. Jahe juga dapat digunakan untuk mencegah mual dan muntah akibat mabuk dan akibat kehamilan. Jahe mengandung minyak atsiri gingerol dan zingerone. Dosis yang dianjurkan 1 gram serbuk atau setara dengan 1 sendok the sebelum berangkat.

2. Muntah Kehamilan
Muntah karena kehamilan umumnya terjadi antara minggu ke-6 dan ke-14 dari kehamilan akibat meningkatnya kadar HCG (Human Chorion-Gonadotropin). Gejalanya pada umumnya tidak begitu parah dan dapat hilang dengan sendirinya. Oleh karena itu dianjurkan sebisa mungkin tidak mengonsumsi obat agar tidak mengganggu perkembangan janin. Bila harus mengonsumsi obat-obatan, dapat diberikan siklizin 50 mg 3x sehari, meklizin 12,5-25 mg 1x sehari atau proklorperazin 25 mg 2 x sehari melalui rektal. Dapat juga menggunakan jahe untuk antimual. Obat-obatan tersebut pada dosis yang sesuai tidak mengganggu perkembangan janin.

3. Muntah karena obat-obatan
Obat-obat kanker seperti sitostatika dapat menimbulkan muntah. Kerja emetogen (penyebab muntah) dari obat kanker ini seringkali sukar diatasi, terutama doksorubisin dan senyawa-senyawa platina. Oleh karena itu, penanganan terbaik adalah pencegahan sejak permulaan terapi menggunakan antimuntah yang cocok. Karena bila sudah timbul muntah lebih sulit untuk menanggulanginya. Antimuntah (antiemetikum) dapat digunakan secara kombinasi dengan obat-obatan sitostatika.
Pada obat-obat emetogen ringan atau sedang, dapat diberikan metoklopramida oral 10-20 mg sebelum terapi. Sedangkan pada emetogen kuat dianjurkan menggunakan kombinasi tiga obat yaitu ondansetron bersama dengan deksametason dan lorazepam secara injeksi intravena.

Leave a comment